- Dalam Diam
Aku jarang meluahkan apa
Yang terbuku di dalam
Dalam kalbu yang kian layu dialun badai
Yang menggapai
Biar jeritan hati yang membebaskan jiwa
Bagai tertulis kata kata terpahat dalam dada
Butiran air mata mengalir jua dalam diam
Semusim pergi
- Di Pintu Syurga
Segalanya kaku
Hati terus menangis
Bila mengenangkan
Dirimu telah tiada
Kau pergi tanpa pesan
Tinggal aku sendiri
Menghitung hari
Tiada daya dimamah sepi
- Dia
Masih masih detak yang sama
Tiada yang berubah
Masih masih tegar yang sama
Akankah dia tersedar
Ku terluka dan terlupa
Hingga datang semula
Ku terluka dan terlupa
Sampai bila tak terganti seperti dirinya
- Dikirim Jangan Dipesan Jangan
Sejak kita berpisah
Hatiku sedih bertambah pilu
Terkenang masa dahulu
Bila kau di sampingku
Mengikat janji berpadu sayu
Kini tinggal kenangan
Serangkai kisah cinta denganmu
Apakah kesalahanku
- Kembalilah Sayang
Hey yeah
Hm
Malam tak berbintang lagi
Siang tak bermatahari
Gemersik suaramu tak terdengar lagi
Di senja warna indah bersilih langit
Kelam kelabu merintih jiwaku
Mengalir curah yang gerimis
- Kenang Daku Dalam Doamu
Sungguh jauh dikau pergi
Berpisah untuk selamanya
Tiada lagi senyum mesra
Dan gurau senda
Inginku turut bersama
Apalah daya ku tak terlarang
Sudahlah memang nasibku
De-demikian rupa
- Layarlah Kembali
Ada ruangan kosong tak terisi
Di dalam kamar hati sepi ini
Tiada penawar pengubat kedukaan ini
Hanya yang ku perlukan bersamamu semula
Ku sandarkan pada sisa sisa cinta
Yang masih lagi berpaut genting di kalbumu
Walaupun kau jauh di hujung semesta
Kiranya masih ada cinta
- Lelaki Teragung
Ku sesali
Kerna pernah cuba sakiti hatimu
Sedang diri ini tidak mampu
Untuk hidup tanpa cintamu di sisi
Cinta lelaki teragung
Membuat aku berbahagia
Kaulah kekasih di dunia
Dan di syurga
- Malam Ku Bermimpi
Malam ku bermimpi dengan satu bintang
Berkata-kataku dijendela
Ku lihat putra tersenyum menentang
Asmara bergelora dengannya sereta
Malam ku terlihat sekuntumlah bunga
Warnanya indah menarik hati
Baunya semerbak menjatuh cinta
Oh bunga pujaan segala hatiku
- Separuh Mati Ku Bercinta
Kesepian hening malam
Bawah sang bulan menemani
Kekosongan Ini
Ku dengar kau bahagia
Menitis air mataku
Ku kesedihan oh
Kau telah pergi tanpa cinta
Yang sebenarnya ada bersamaku
- Tak Pernah Menyerah
Dalam heningnya malam
Bertaburan bintang
Rembulan pun tersenyum
Pancarkan sinarnya
Seiring waktu berlalu
Menari indah denganmu
Terhanyut dalam mimpiku
Hingga ku gapai rasaku
- Tak Seindah Wajah
Kusangka aur di pinggir tebing
Kiranya tebu di pinggir bibir
Kusangka jujur pancaran batin
Rupanya palsu penghias zahir
Kukira hati jiwa nurani
Suci seindah wajah terbayang
Kukira puji seikhlas budi
Kulupa lidah tidak bertulang
- Takdir
Ku sembunyi tiap satu perasaan
Tak berdaya menafikan
Wajah ini tawa ini
Senyum ini sebagai topengku
Tiap insan dijadikan berpasangan
Aku pun jua mendamba
Satu cinta sentiasa berdua
Bermanja bersenda
- Tari Tualang Tiga
Menyusun tari ala tari
Sembah diberi
Cergas tangkas ala sayang
Gerak dan geri
Menjunjung tinggi amboi tinggi
Seni sejati
Pusaka asli ala asli
Hai ibu pertiwi
- Tudung Periuk
Tudung periuk
Tudung periuk
Pandai menari
Menarilah lagu
Menarilah lagu
Hai putera mahkota
Kainlah yang buruk
Kain yang buruk
- Usah Dibilang Cinta
Sudah aku menyatakan semuanya
Tapi tak pernah kau cuba mengerti
Janji kita dulu telah hilang manisnya
Haruskah aku bermain dengan katamu
Dan telah ku mengharungi semuanya
Jangan nanti pula kau salahkan aku
Mana hilang cinta
Mana hilang dirimu